Cari Blog Ini

Kamis, 14 Maret 2024

Cara Menanam Markisa Agar Cepat Berbuah dan Hasil Melimpah.



WWW.MELODYPERS.COM – Cara Menanam Markisa – Markisa adalah salah satu buah tropis yang memiliki rasa asam manis dan segar. Buah ini juga kaya akan vitamin C, antioksidan, dan serat yang baik untuk kesehatan. Selain itu, markisa juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena banyak dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan dan minuman.


Bagi Anda yang tertarik untuk menanam markisa di rumah, Anda tidak perlu khawatir karena tanaman ini cukup mudah dan praktis untuk dibudidayakan. Anda hanya perlu memperhatikan beberapa hal penting seperti pemilihan bibit, persiapan media tanam, penanaman, pemeliharaan, dan panen.


Berikut adalah langkah-langkah cara menanam markisa yang bisa Anda ikuti:



Pilih Bibit Markisa yang Berkualitas


Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih bibit markisa yang berkualitas. Ada dua jenis markisa yang umum ditanam di Indonesia, yaitu markisa ungu dan markisa kuning. Markisa ungu cocok untuk ditanam di dataran tinggi, sedangkan markisa kuning cocok untuk ditanam di dataran rendah.

Anda bisa mendapatkan bibit markisa dari biji atau stek. Biji markisa bisa Anda dapatkan dari buah markisa matang yang berasal dari tanaman sehat dan produktif. Anda bisa mengambil biji dari buah markisa, mencucinya, mengeringkannya, dan menyimpannya dalam kulkas hingga siap ditanam.


Stek markisa adalah potongan batang atau cabang tanaman markisa yang sudah berumur setidaknya satu tahun. Anda bisa memotong stek dengan panjang sekitar 25 cm dan diameter sekitar 1 cm. Pilih stek yang berasal dari tanaman varietas unggul dan bebas dari hama dan penyakit.



Siapkan Media Tanam yang Sesuai


Langkah kedua adalah menyiapkan media tanam yang sesuai untuk markisa. Markisa membutuhkan media tanam yang gembur, subur, dan drainase baik. Anda bisa menggunakan campuran tanah, pasir, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.


Anda bisa menanam markisa di pot, polybag, atau langsung di lahan terbuka. Jika Anda menanam markisa di pot atau polybag, pilihlah wadah yang cukup besar dan berlubang di bagian bawahnya agar air tidak menggenang. Jika Anda menanam markisa di lahan terbuka, pastikan lahan tersebut tidak tergenang air saat musim hujan.



Tanam Bibit Markisa dengan Benar


Langkah ketiga adalah menanam bibit markisa dengan benar. Jika Anda menggunakan biji, Anda bisa menaburkan biji di permukaan media tanam dengan jarak sekitar 5 cm antara biji satu dengan lainnya. Tutup biji dengan lapisan tipis media tanam dan siram dengan air secukupnya.


Jika Anda menggunakan stek, Anda bisa menancapkan stek ke dalam media tanam dengan kedalaman sekitar 10 cm. Pastikan stek berdiri tegak dan tidak goyah. Siram stek dengan air secukupnya dan tutup dengan plastik transparan agar kelembapan terjaga.



Rawat Tanaman Markisa dengan Baik


Langkah keempat adalah merawat tanaman markisa dengan baik. Anda perlu melakukan beberapa hal seperti penyiraman, pemupukan, penyiangan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, serta penyangga.


Penyiraman dilakukan setiap hari atau sesuai kebutuhan tanaman. Jangan biarkan media tanam terlalu kering atau basah. Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan pupuk organik atau anorganik sesuai dosis yang dianjurkan.


Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman markisa. Gulma bisa mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman markisa. Pemangkasan dilakukan untuk memotong ranting atau daun yang kering, rusak, atau sakit.


Pengendalian hama dan penyakit dilakukan untuk mencegah dan mengatasi serangan hama dan penyakit yang bisa merusak tanaman markisa. Anda bisa menggunakan pestisida alami atau kimia sesuai kebutuhan. Beberapa hama dan penyakit yang umum menyerang markisa adalah ulat, kutu daun, jamur, dan virus.


Penyangga dilakukan untuk menopang tanaman markisa yang merupakan tanaman merambat. Anda bisa menggunakan bambu, kayu, besi, atau tali sebagai penyangga. Penyangga akan membantu tanaman markisa tumbuh lebih baik dan memudahkan Anda saat panen.



Panen Buah Markisa dengan Tepat


Langkah kelima adalah memanen buah markisa dengan tepat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara memanen buah markisa dengan tepat:


Waktu panen: Buah markisa biasanya siap dipanen setelah 6-8 bulan dari penanaman. Waktu panen juga tergantung pada faktor lingkungan, seperti suhu, curah hujan, dan intensitas cahaya. Secara umum, buah markisa akan matang lebih cepat di daerah yang panas dan kering daripada di daerah yang dingin dan lembab.


Tanda kematangan: Anda bisa memanen buah markisa ketika kulitnya berubah warna menjadi ungu atau kuning tergantung jenisnya. Buah markisa ungu akan berubah warna dari hijau menjadi ungu gelap, sedangkan buah markisa kuning akan berubah warna dari hijau menjadi kuning keemasan. Anda juga bisa mengetuk buah markisa dengan jari dan mendengarkan suaranya. Jika suaranya nyaring dan berdenting, berarti buah markisa sudah matang.


Cara memetik: Anda bisa memetik buah markisa dengan menggunakan gunting atau tangan. Jika Anda menggunakan gunting, potong tangkai buah markisa dengan hati-hati agar tidak merusak kulitnya. Jika Anda menggunakan tangan, putar buah markisa perlahan-lahan sampai tangkainya lepas dari batang tanaman. Jangan memetik buah markisa yang masih hijau atau belum matang karena rasanya akan asam dan tidak enak. Jangan juga memetik buah markisa yang sudah terlalu matang atau overripe karena rasanya akan hambar dan mudah busuk.


Cara menyimpan: Simpan buah markisa di tempat yang sejuk dan kering agar tidak cepat busuk. Anda bisa menyimpan buah markisa di kulkas dengan suhu sekitar 4-10°C selama 2-3 minggu. Anda juga bisa mengeringkan buah markisa dengan cara mengirisnya tipis-tipis dan menjemurnya di bawah sinar matahari sampai kering. Buah markisa kering bisa disimpan dalam wadah kedap udara selama beberapa bulan.(biotifor/ri0)






Rabu, 14 Februari 2024

Budidaya Jeruk Nipis Agar Cepat Berbuah.



WWW.MELODYPERS.COM - Jeruk nipis adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Budidaya jeruk nipis telah dilakukan sejak lama di Indonesia, sehingga tidak heran jeruk nipis sangat familiar oleh orang Indonesia.

Jeruk nipis memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Salah satu manfaatnya yakni dapat digunakan untuk obat batuk. Kandungan vitamin C yang tinggi juga dapat digunakan untuk obat pereda nyeri saluran pernapasan, penurun panas dan radang mata.

Di beberapa negara budidaya jeruk telah menghasilkan produk wangi-wangian yang diambil dari ekstrak kulit jeruk.

Budidaya jeruk nipis memerlukan waktu cukup lama hingga berbuah, sehingga petani mendapatkan hasil panen lebih lama. Oleh karena itu, telah ada cara budidaya jeruk nipis supaya cepat berbuah. Berikut cara budidaya jeruk nipis supaya cepat berbuah:

Budidaya Jeruk Nipis Agar Cepat Berbuah

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan budidaya jeruk nipis.



Siapkan Bibit Tanaman 

Rahasia jeruk nipis cepat berbuah yakni berada pada bibit jeruk nipis. Bibit jeruk nipis dikembangkan dengan cara vegetatif (tanpa perkawinan), dimana tanaman jeruk nipis di budidayakan dengan cara okulasi (cangkok), stek, sambung pucuk, dan lainnya.

Jeruk nipis yang di budidayakan dengan cara vegetatif akan lebih cepat berbuah, dibanding dengan jeruk nipis yang dibudiayakan dengan cara generatif (dengan perkawinan) yakni menggunakan biji.



Penanaman

Tanam jeruk nipis pada lahan/tanah yang subur. Jika tanah kurang subur tambahkan pupuk kandang/kompos.

Untuk menetralkan Ph/kesuburan tanah, bisa juga menggunakan kapur dolomit. Kemudian buat lobang tanam dengan jarak tanam tertentu. Jarak tanam jeruk nipis dibuat agar tidak menghambat jeruk nipis berkembang dan berbuah.

Jarak tanam juga berfungsi agar pohon jeruk nipis merata mendapatkan sinar matahari. Sinar matahari sangat berfungsi dalam proses pembentukkan buah jeruk nipis. Jarak tanam antar pohon jeruk nipis yakni 4 meter x 3 meter dan lobang di buat 2 minggu sebelum jeruk nipis akan ditanam.



Perawatan

Perawatan pada tanaman jeruk nipis yakni pemangkasan, penyiraman, penjarangan buah, pembersihan gulma dan pemupukan.

Pemangkasan dilakukan agar penyakit pada suatu pohon/dahan tidak menyebar ke dahan/pohon lainnya. Pada saat pemangkasan gunakan alat seperti gunting dan pisau potong dalam keadaan bersih.

Penyiraman pohon dilakukan dua kali sehari. Pada saat musim hujan penyiraman dihentikan, bertujuan agar tidak adanya genangan air disekitar pohon jeruk. Genangan air dapat menyebabkan pembusukan pada akar pohon.

Pembersihan gulma dilakukan agar pohon jeruk nipis tetap sehat. Karena gulma dapat menyerap nutrisi dari dalam tanah yang diperlukan tanaman. Setelah dibersihkan dari gulma, selanjutnya lakukan pemupukan pada pohon jeruk nipis.

Pemupukan dilakukan 2 kali, yakni saat penanaman awal, kemudian saat pohon jeruk nipis telah mulai berbuah. Pemupukan efektif jika dilakukan setelah pembersihan gulma. Beberapa jenis pupuk yang biasa digunakan yakni pupuk kandang pada awal penanaman, serta pupuk N, P, K dan Z


Masa Panen

Pada saat panen usahakan panen buah yang telah berwarna kekuningan terlebih dahulu, buah yang terlalu matang (berwarna kuning) akan jatuh sendiri dari pohon karena ditiup angin atau karena telah berat dan banyak mengandung air.

Buah jeruk nipis dalam 1 pohon dapat mencapai lebih dari 500 buah dalam setahun tergantung varietas jeruk nipis. Pada tanaman jeruk nipis hasil okulasi kurang lebih 3 – 4 minggu setelah tanam jeruk nipis akan berbuah.(paktani/ri0)



Minggu, 11 Februari 2024

Cara Menanam Kemangi

 


WWW.MELODYPERS.COM - Budidaya kemangi yang dimanfaatkan daunnya bisa dilakukan dengan memanfaatkan biji dengan melakukan penyemaian benih serta dilanjutkan dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Ingin mempunyai tanaman kemangi sendiri? Ayo tanam sendiri. Caranya mudah sekali dan tidak menguras waktu yang banyak. Bagi Anda yang mau mencoba, nih langsung saja saya jelaskan tahap-tahapnya.

Tanaman kemangi.


Tanaman Kemangi merupakan tanaman perdu, yang biasanya dimanfaatkan pucuk daunnya untuk lalapan dan buahnya yang tua untuk minuman dingin. Tanaman kemangi termasuk jenis tanaman yang mudah tumbuh dan juga mudah dalam perawatannya, tanaman ini memungkinkan untuk ditanam di ladang ataupun di pot sebagai tanaman penghijau di serambi rumah kita. Ciri-ciri tanaman ini adalah dapat tumbuh dengan tinggi maksimal 100 cm. Selain itu daunnya berwarna hijau muda dengan aroma yang khas. Tanaman ini dapat tumbuh di daratan rendah dengan ketinggian hingga 500 mdpl. Pembudidayaan kemangi ini dilakukan dengan biji. Dimana bijinya ini didapat dari bunga yang bentuknya memanjang ke atas. Nah, bagi Anda yang memiliki keinginan membudidayakan kemangi, simak ulasan berikut ini selengkapnya.



Menyiapkan Lahan Penanaman Kemangi


Langkah pertama dalam pembudidayaan kemangi adalah dengan menyiapkan lahan. Dimana lahan yang akan digunakan, harus dilakukan penggemburan dengan menggunakan cangkul. Selanjutnya tanah yang telah digemburkan dibentuk menjadi tegalan. Dimana ukuran tegalan tersebut adalah lebar 1 meter dan panjang 3 meter atau sesuai luas lahan yang Anda miliki. Setelah itu, taburkan pupuk kompos secara merata pada tegalan tersebut. Kemudian ratakan dan aduk kembali dengan menggunakan cangkul dengan tujuan pupuk kandang bisa ke lapisan tanah bawah. Lahan yang telah digemburkan bisa diistirahatkan kurang lebih selama 2-3 hari. Dengan demikian kondisi unsur hara setelah dilakukan penggemburan bisa kembali seperti semula.


Penanaman Benih

Benih kemangi bisa langsung ditabur pada lahan yang telah disiapkan, bisa juga dengan menyemainya terlebih dahulu di dalam polybag. Setelah muncul daun sejatinya, barulah dipindahkan pada lahan tanam.



Benih yang akan di gunakan dalam pembudidayaan merupakan benih yang diperoleh dari bunga-bunga kemangi yang telah tua. Benih yang bisa digunakan merupakan benih dengan warna coklat dan telah mengering. Sebelum digunakan, benih kemangi tersebut sebaiknya dijemur di bawah panas matahari sebelum disemai pada sebuah wadah. Setelah biji menjadi kering, pindahkan wadah tersebut di dalam suhu ruangan, dan biarkan mendapat angin. Selanjutnya bisa dilakukan penanaman benih kemangi. Penanaman ini termasuk mudah, dimana benih yang telah disiapkan tadi ditanam dengan cara menaburkan biji-biji kemangi secara merata di lahan yang telah disiapkan. Setelah itu lapisi dengan tanah secara tipis pada bagian atas secara merata. Selanjutnya siram area tegalan secara merata. Untuk hari selanjutnya benih kemangi yang ditanam juga perlu disiram namun usahakan menggunakan selang yang dipancarkan ke udara, sehingga tetesan air mirip dengan air hujan yang tidak begitu lebat. Waktu penyiraman yang tepat dapat dilakukan pada pagi dan sore hari.



Perawatan Tanaman Kemangi


Selama masa penanaman benih, benih akan mulai tumbuh tunas dan batang hingga daun hingga semakin membesar. Dimana tanaman kemangi tersebut akan tumbuh dalam waktu 5 – 7 hari dari penanaman. Perawatan yang paling utama untuk dilakukan adalah menyirami kemangi pada pagi dan sore hari. Tidak hanya itu tenaman kemangi juga membutuhkan perawatan akan tanaman penganggu atau gulma yang tumbuh disekitar tanaman kemangi. Pasalnya tanaman gulma tersebut akan mencuri nutrisi yang tersimpan di dalam tanah yang seharusnya digunakan tanaman kemangi untuk pertumbuhan. Setelah memiliki tinggi batang sekitar 5 cm ketika daunnya masih 4 atau 5 helai, pindahkan tanaman kemangi ke tegalan. Dimana penanaman bibit ini perlu diatur jaraknya. Agar pertumbuhannya tidak saling berebut nutrisi dalam tanah. Selama masa pertumbuhan perlu diperhatikan dan dihilangkan hama seperti ulat, namun usahakan untuk tidak menggunakan pestisida yang akan tidak sehat jika dikonsumsi.


Pemanenan Pucuk Daun Kemangi


Daun kemangi ini memang cocok dijadikan sebagai lalapan. Dengan perpaduan lauk nasi dan sambal menjadi pasangan yang menggiurkan. Nah untuk bisa menikmati momen tersebut atau bisa Anda jual, tentunya usia pohon kemangi mencapai 2 bulan. Waktu pemanenan pucuk daun ini sebaiknya jangan sampai tumbuh bunga yang kurang nikmat untuk dikonsumsi. Namun, jika yang akan Anda manfaatkan bijinya maka tunggulah hingga berbunga dan mengering di pohon. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan tujuan memanfaatkan biji yang akan dijual. Nah, itulah proses budidaya kemangi yang tentunya mudah untuk diikuti. Selain ditanam pada tegalan, tanaman kemangi ini juga bisa ditanam dengan menggunakan metode penanaman hidroponik.(bibitbunga/ri0)












Minggu, 04 Februari 2024

Membangun Apotek Hidup gagasan lingkungan sehat : Manfaat dan Cara Budidaya Tanaman Obat.



WWW.MELODYPERS.COM-Budidaya tanaman obat atau yang sering disebut sebagai apotek hidup  tren mengusung gagasan lingkungan sehat semakin populer karena memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan keberlangsungan lingkungan.


Manfaat Penanaman Apotek Hidup:

Akses Mudah ke Tanaman Obat: Penanaman apotek hidup memungkinkan Anda memiliki akses mudah ke berbagai tanaman obat. Tanaman-tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan ringan, aromaterapi, atau sebagai bahan baku untuk produk-produk alami.


Pengurangan Jejak Karbon: Dengan menanam tanaman obat di halaman rumah, Anda dapat mengurangi kebutuhan untuk membeli produk-produk obat komersial yang sering kali memerlukan transportasi jauh. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung gaya hidup berkelanjutan.


Pembibitan Sendiri: Penanaman apotek hidup memberikan kesempatan untuk melakukan pembibitan sendiri. Anda dapat memperbanyak tanaman obat melalui stek atau biji, yang dapat menghemat biaya dan memberikan kepuasan tersendiri.


Keberlanjutan Lingkungan: Menanam tanaman obat di halaman rumah juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Tanaman-tanaman ini membantu meningkatkan keberagaman hayati, menarik serangga yang bermanfaat, dan memberikan kontribusi positif terhadap ekosistem lokal.


Peningkatan Kualitas Udara: Beberapa tanaman obat memiliki kemampuan untuk menyaring udara dari polutan. Misalnya, lavender dan mint dapat membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar halaman rumah.


Budidaya apotek hidup di halaman rumah menjadi pilihan yang semakin populer sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan alam, meningkatkan kesejahteraan, dan memberikan akses mudah ke tanaman obat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memulai budidaya apotek hidup di halaman rumah Anda:


1. Pilih Tanaman Obat yang Tepat


Sebelum memulai, pertimbangkan jenis tanaman obat yang ingin Anda tanam. Pastikan tanaman tersebut sesuai dengan kondisi iklim, sinar matahari, dan jenis tanah di halaman rumah Anda. Contoh tanaman yang sering digunakan termasuk mint, lavender, rosemary, dan aloe vera.

2. Menanam dengan Benar


Tanam bibit atau biji tanaman obat dengan benar sesuai petunjuk pada kemasan atau panduan budidaya. Pastikan tanaman memiliki jarak yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal. Berikan penyiraman yang cukup setelah penanaman.

3. Perawatan Rutin


Lakukan perawatan rutin seperti penyiraman secara teratur, pemupukan sesuai kebutuhan tanaman, dan pemangkasan untuk merangsang pertumbuhan baru. Pantau kondisi tanaman dan tanggapi dengan cepat jika ada tanda-tanda penyakit atau hama.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memulai budidaya apotek hidup di halaman rumah dengan mudah. Menanam tanaman obat tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang alami dan menyehatkan di sekitar rumah Anda. Demikianlah penjelasan mengenai Membangun Apotek Hidup di Halaman Rumah: Manfaat dan Cara Budidaya Tanaman Obat. Apabila anda ingin mengetahui informasi-informasi terbaru lainnya mengenai perkebunan dan pertanian, anda dapat mengunjungi kami di:

( fimela/mertani/kompas/orami/tokopedia/ri0)










Jumat, 02 Februari 2024

Budidaya Tanaman sayuran Kale, Lengkap Hingga Panen.

 

Kale in organic vegetable garden, Alaska, USA



WWW.MELODYPERS.COM – Tanaman Kale merupakan salah satu yang berasal dari family Brassicaceae. Tanaman ini sering disebut juga dengan Brassica Oleraceae var achepala. Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap sayuran Kale ini dapat memiliki nilai komersial yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah  usaha. Lalu, bagaimana cara budidaya tanaman kale? Simak ulasannya berikut ini ya.


Kale termasuk salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat. Tanaman ini berdaun tebal, mengkilap, berwarna hijau, dan batangnya tebal dengan sejumlah kepala bunga yang berukuran kecil, mirip dengan bunga brokoli.


Sebelum membudidayakannya, perlu diketahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman kale. Tanaman yang juga termasuk kubis-kubisan ini cocok ditanam di tanah yang lempung berpasir, gambut, dan mengandung bahan organik serta dapat ditanam pada ketinggian 700-1500 mdpl.


Kemudian, pH optimum yang dibutuhkan adalah 6,0 – 6,8. Syarat tumbuh tanaman kale yang lain yaitu lokasi atau lahan yang dijadikan sebagai tempat budidaya harus terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase yang cukup.



Nah, daripada semakin penasaran, ini dia cara budidaya tanaman kale:


Siapkan wadah untuk penyemaian bibit Kale terlebih dahulu. Wadah bisa berupa nampan, tray, polybag, pot, dan sebagainya.


Sipakan media tanam yang berupa campuran tanah, sekam bakar, kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.


Masukkan media tanam ke dalam wadah semai. Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).


Kemudian, taburkan benih Kale secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih, lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam. Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih Kale.


Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 6 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Lakukan penyiraman secara cukup dan teratur menggunakan sprayer agar media tanam tidak kering.


Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka kamu bisa buka tutup plastik tersebut. Biasanya dalam waktu 7 – 14 hari benih/biji Kale sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah).


Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan.


Setelah bibit Kale tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 5 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam yang lebih besar (tempat menanam yang dipersiapkan).


Pindahkan bibit secara hati-hati dan tanam bibit Kale di media tanam dengan posisi tegak ke atas.


Lakukan penyiraman secukupnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari.


Pemupukan tanaman Kale dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.


Penjarangan tanaman Kale dilakukan untuk penanaman koloni, khususnya jika jarak antar tanaman Kale terlalu rapat.


Bila di sekitar tanaman Kale tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.




Panen Kale sudah dapat dilakukan 45 – 60 HST (Hari Setelah Tanam). Cara panennya yaitu dengan mematahkan daun yang ingin dipanen dengan menyisakan 3-5 daun agar tanaman Kale dapat tumbuh kembali.



Demikianlah ulasan secara lengkap tentang bagaimana cara budidaya tanaman Kale. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu yang sedang ingin membudidayakan tanaman yang satu ini ya. Selamat mencoba dan semoga berhasil. (Agrozine/ri0)

Jumat, 29 Desember 2023

Cara Budidaya Daun Katuk Dengan Mudah Dan Cepat.



WWW.MELODYPERS.COM-Sauropus androgynus L. Merr. atau yang biasa dikenal dengan sebutan katuk. adalah salah satu jenis tanaman yang serba guna. Di beberapa negara seperti India, Malaysia dan Indonesia, tanaman mudah ditemui. 

Jenis varietas tanaman katuk terbagi empat, yaitu paris, bastar, kebo, dan zanzibar. Tanaman katuk berbentuk perdu, dengan tinggi mencapai 2 - 3 m. Batang tumbuh tegak, berkayu, dan bercabang lunak. Daunnya seperti daun kelor, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 1 - 5 cm, lebar 1 - 3 cm, berwarna hijau dengan bercak perak di tengahnya, tersusun berselang seling pada satu tangkai dengan pertulangan menyirip. 

Tanaman katuk berfungsi tidak hanya sebagai tanaman sayuran atau pewarna makanan, namun dalam perkembangannya tanaman ini dapat berfungsi sebagai tanaman obat, seperti membantu kelancaran air susu Ibu dan hewan ternak. Dapat dikatakan, tanaman katuk termasuk tanaman multi-khasiat, antara lain untuk menjaga kesehatan karena kekayaan kandungan dan komposisi gizi yang baik, mengandung antioksidan, anti kuman, anti lemak, hingga meningkatkan produktivitas pada ternak, meningkatkan kualitas sperma.

Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan tumbuh-tumbuhan sehar menjadikan kebutuhan tanaman ini semakin meningkat. Di beberapa daerah, pasokan komoditas ini tidak bisa dipenuhi sehingga para pedagang sayuran harus mendatangkannya dari daerah lain. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk peningkatan produksi di seluruh daerah. Bagi Anda yang berniat berbudidaya daun katuk, berikut Portal Agri bagikan tahapan budidaya yang tepat.



1. Persyaratan Tumbuh

Tanaman katuk tergolong tanaman yang mudah dibudidayakan karena mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan di daerah tropis, serta dapat tumbuh dan berproduksi di lahan tanam yang berada di dataran rendah hingga dataran tinggi. Sifatnya toleran terhadap kondisi teduh bernaungan, sehingga cocok ditanam di lahan pekarangan. 

Kondisi iklim yang paling ideal untuk budidaya daun katuk adalah bersuhu udara 31 - 32°C, dengan kelembaban antara 50 - 80%.

Tanaman katuk juga toleran terhadap berbagai jenis tanah. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai kemasaman tanah pH 5,5 -  6,5. 



2. Persiapan Lahan

Teknik persiapan lahan yang umum dilakukan untuk budidaya tanaman katuk adalah pembuatan sistem petakan atau bedengan, dan sistem larikan atau pagar.

Pembuatan sistem bedengan berjarak teratur yaitu 20 x 20 cm, secara berjajar atau berbaris. Tanah kemudian dicangkul atau dibajak sedalam 30 cm atau lebih hingga gembur, kemudian dibuat bedengan atau petakan selebar 100 - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar petakan 30 - 40 cm, dan panjang petakan tidak lebih dari 12 m. Taburi pupuk kandang kuda sebanyak 20 ton/ha pada bedengan, kemudian campur dan ratakan.

Pembuatan sistem larikan, diawali dengan penggemburan tanah, lalu kemudian pembentukan larikan selebar 30 - 40 cm, ketinggian 30 cm, dan ukuran panjang disesuaikan keadaan lahan. Taburi pupuk kandang kuda sebanyak 20 ton/ha pada larikan, kemudian campur dan ratakan.



3. Pembibitan dan Penanaman

Tanaman katuk dapat diperbanyak melalui stek batang yang sudah berkayu dengan panjang kurang lebih 30 cm. Harga bibit per batang adalah Rp.40. Hasil stek kemudian ditanam atau ditancapkan sedalam 10 - 15 cm, dengan lebar jarak tanam 10 - 20 cm. Dengan menerapkan jarak tanam tersebut, maka diperkirakan untuk 1 ha laha, diperlukan sekitar 200.000 batang bibit katuk. 

Sirami bibit secara teratur, dua kali sehari, atau lakukan penanaman saat musim hujan. Dua minggu setelah penanaman, tanaman katuk akan berakar dan bertunas. 



4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman katuk terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut;

Penyulaman berfungsi untuk melestarikan jumlah dan produksi tanaman. Lakukan penyulaman dengan bibit dan sistem penyiraman yang baik, meskipun tingkat kematian bibit katuk sangat rendah, yaitu kurang dari 5%.

Pemupukan awal dilakukan pada saat tanaman katuk berumur 20 hari dengan pupuk kandang berupa kotoran kambing, domba, sapi, kerbau, atau ayam petelur, sebanyak 200 karung/hektar, sekali dalam setahun. Letakkan pupuk kandang di antara tanaman, dengan cara menggali tanah sedalam 7 cm dan lebar 10 cm sepanjang jarak tanam. Biarkan pupuk dalam keadaan terbuka. 

Selaian menggunakan pupuk kandang, pada umur 45 hari, tanaman katuk juga disemprot dengan pupuk daun. Tanaman katuk juga sangat responsif terhadap pemupukan. Pada umur 25 hari setelah pemanenan, pupuk yang diperlukan adalah pupuk Urea sebanyak 200 kg/ha + KCI 50 kg/ha. Dosis dapat disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah. 

Penyiangan gulma yang biasanya muncul pada minggu ke-4 setelah tanam. Siangi secara teratur dan menyeluruh selama 2 minggu sekali, agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman katuk. 



5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

OPT utama yang sering menyerang tanaman katuk antara lain, ulat daun, kutu daun, busuk akar, dan layu bakteri. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada jenis OPT yang menyerang. 

Cara pengendaliannya, adalah dengan cara sanitasi lahan, pergiliran tanaman, dan penggunaan pestisida secara selektif sesuai pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval, dan cara waktu pengaplikasian yang dianjurkan. 





6. Panen

Panen pertama daun katuk biasanya pada saat tanaman mencapai ketinggian 70 cm atau lebih pada umur 3 - 3,5 bulan setelah tanam. 

Cara panen, yaitu dengan memangkas ujung tanaman atau cabang menggunakan pisau tajam. Pangkas pucuk atau potong sepanjang 10 - 15 cm. 

Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari, saat cuaca sedang cerah. 

Panen berikutnya dilakukan secara berkelanjutan sebulan sekali. (portalagri/ri0)










Jumat, 15 Desember 2023

Cara Budidaya Tanaman Kale, Lengkap Hingga Panen.

 

Kale in organic vegetable garden, Alaska, USA


WWW.MELODYPERS.COM – Tanaman Kale merupakan salah satu yang berasal dari family Brassicaceae. Tanaman ini sering disebut juga dengan Brassica Oleraceae var achepala. Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap sayuran Kale ini dapat memiliki nilai komersial yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah  usaha. Lalu, bagaimana cara budidaya tanaman kale? Simak ulasannya berikut ini ya.


Kale termasuk salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat. Tanaman ini berdaun tebal, mengkilap, berwarna hijau, dan batangnya tebal dengan sejumlah kepala bunga yang berukuran kecil, mirip dengan bunga brokoli.

Sebelum membudidayakannya, perlu diketahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman kale. Tanaman yang juga termasuk kubis-kubisan ini cocok ditanam di tanah yang lempung berpasir, gambut, dan mengandung bahan organik serta dapat ditanam pada ketinggian 700-1500 mdpl.

Kemudian, pH optimum yang dibutuhkan adalah 6,0 – 6,8. Syarat tumbuh tanaman kale yang lain yaitu lokasi atau lahan yang dijadikan sebagai tempat budidaya harus terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase yang cukup.


Nah, daripada semakin penasaran, ini dia cara budidaya tanaman kale:


Siapkan wadah untuk penyemaian bibit Kale terlebih dahulu. Wadah bisa berupa nampan, tray, polybag, pot, dan sebagainya.


Sipakan media tanam yang berupa campuran tanah, sekam bakar, kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.


Masukkan media tanam ke dalam wadah semai. Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).


Kemudian, taburkan benih Kale secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih, lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam. Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih Kale.


Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 6 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Lakukan penyiraman secara cukup dan teratur menggunakan sprayer agar media tanam tidak kering.


Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka kamu bisa buka tutup plastik tersebut. Biasanya dalam waktu 7 – 14 hari benih/biji Kale sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah).


Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan.


Setelah bibit Kale tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 5 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam yang lebih besar (tempat menanam yang dipersiapkan).


Pindahkan bibit secara hati-hati dan tanam bibit Kale di media tanam dengan posisi tegak ke atas.


Lakukan penyiraman secukupnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari.


Pemupukan tanaman Kale dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.


Penjarangan tanaman Kale dilakukan untuk penanaman koloni, khususnya jika jarak antar tanaman Kale terlalu rapat.


Bila di sekitar tanaman Kale tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.


Panen Kale sudah dapat dilakukan 45 – 60 HST (Hari Setelah Tanam). Cara panennya yaitu dengan mematahkan daun yang ingin dipanen dengan menyisakan 3-5 daun agar tanaman Kale dapat tumbuh kembali.


Demikianlah ulasan secara lengkap tentang bagaimana cara budidaya tanaman Kale. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu yang sedang ingin membudidayakan tanaman yang satu ini ya. Selamat mencoba dan semoga berhasil. (Agrozine/ri0)





Kamis, 07 Desember 2023

Cara Menanam Kelor Dengan Mudah



WWW.MELODYPERS.COM-Mau tau bagaimana cara menanam tanaman kelor? Berikut  informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!


Pohon Kelor



Kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman yang dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 7 meter atau bahkan ada 12 meter. Dengan memiliki batang yang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit yang tipis serta permukaannya yang kasar.

daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Daun kelor ini teruji secara klinis dapat menyembuhkan penyakit-penyakit, seperti jantung, kanker, diabetes, rematik, alergi, dan obesitas.

Berbagai manfaat yang didapat tak lepas dari kandungan yang terdapat dari tanaman ini. Yaitu argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylaline, threonine, thryptopan, dan valin

Tanaman Kelor ini mudah untuk ditanam dan juga mempunyai daya tahan yang sangat baik jika terjadi perubahan musim. Untuk memulai budidaya Kelor, berikut ini cara budidaya daun Kelor agar menguntungkan dan mudah.

Cara Budidaya Tanaman Kelor

Pemilihan Lahan Tanam

Lahan harus terkena matahari langsung minimal 6 jam dan bersihkan dari gulma yang menggangu. Berikan pupuk organik secukupnya ke dalam lubang.

Kemudian tutup dengan tanah sampai 3/4 bagian dan diamkan selama 2 minggu dan buat lubang berdiameter 50-70cm serta kedalaman sekitar 50cm.




Pembibitan Pohon Kelor

Pembibitan dari Biji

Metode ini yang harus memakai biji yang berasal dari tanaman yang sehat tidak berpenyakit. Cara pembibitan adalah ambil polong kelor yang sudah tua dan hampir busuk.

Jemur biji dari polong kelor tadi di bawah sinar matahari kurang lebih selama 5 jam. Jika biji sudah mengering, ambil dan simpan ditempat sejuk (kering).

Pembibitan Dengan Cara Stek

Pilihlah pohon kelor besar dengan kondisi sehat dengan ukuran batang 50-70 cm.Tancapkan batang kelor yang akan distek tadi ke dalam polybag sampai tumbuh beberapa tunas.



Penanaman Bibit Kelor

Bibit kelor dalam polybag tadi tinggal dibindahkan ke tanah humus sebaiknya tanam pada waktu sore hari setelah itu tanaman disiram.

Tahap Perawatan

Lakukan penyiraman 5 sampai 7 hari sekali melihat dari kadar air dalam tanah. Hindari tanah di sekitar akar pohon becek dan menggenang air dalam waktu lama karena akan mengakibatkan pembusukan akar.

Pemupukan ini dilakukan satu bulan sekali menggunakan pupuk kandoang atau pupuk organik utuk memberikan nutrisi pada tanah dan kaya akan unsur hara.

Untuk hama yang mengganggu dapat menggunakan insektisida untuk menanggulanginya dan fungisida untuk jamur yang mengganggu tanaman.



Pemanenan

Untuk bagian pohon kelor yang dapat dimanfaatkan dalam panen adalah daun yang dalam keadaan kering dan bijinya sudah berwarna coklat dan dijemur 3-5 jam lalu disimpan dalam tempat yang sejuk.(paktanidigital/ri0)

Selasa, 28 November 2023

Panduan Lengkap Cara Menanam Kubis (Kol) Merah Agar Sukses.



WWW.MELODYPERS.COM-Panduan Lengkap Cara Menanam Kubis (Kol) Merah Agar Sukses Bagi Pemula – Kubis, Kol, atau Kobis merupakan sejenis sayuran daun yang masuk dalam kelompok kultivar Brassica oleracea (Brassica oleracea var. capitata, var. tuba, var. sabauda atau var. acephala). Terdapat 3 macam warna kubis yaitu hijau sangat pucat sehingga disebut forma alba (“putih”), kubis dengan warna hijau (forma viridis) dan kubis ungu kemerahan (forma rubra).

Kubis segar mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, beberapa vitamin B, vitamin C, dan vitamin E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi pada kol dapat bermanfaat untuk mencegah skorbut atau sariawan akut. Kubis juga banyak mengandung banyak mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

Kubis sering dikonsumsi segar sebagai lalapan atau diolah terlebih dahulu. Kini banyak orang yang mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya kubis. Nah kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya kubis merah, berikut selengkapnya:

media tanam berupa campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1. Media tanam yang telah siap selanjutnya dimasukkan dalam polybag semai yang telah disiapkan, kemudian semai benih dalam polybag (dalam setiap polybag semai di semai 1-2 biji benih) lalu tutup kembali dengan tanah tipis saja dan siram dengan cara spray hingga basah serta sungkup dengan plastik mulsa setelah itu. Penyungkupan tersebut dilakukan agar benih tumbuh setrempak, biasanya benih akan berkecambah setelah 3-4 hari kemudian. Jika benih telah berkecambah sekitar 80%, sungkup tersebut dibuka dan diganti dengan naungan plastik bening. Bibit yang telah berumur 25-30 hari bisa dipindah tanamkan ke lahan tanam.



Cara Menanam Kubis Merah

Setelah bibit dan lahan sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Lubang tanam pada bedengan dibuat dengan cara ditugal disesuaikan dengan ukuran media semai. Polybag semai dilepaskan secara perlahan agar media semainya tidak rusak, selanjutnya di masukkan dalam lubang tanam. Kemudian bibit disiram secukupnya, waktu penanaman yang baik dilakukan pada sore hari.



Cara Merawat Kubis Merah

Pada awal masa tanam, penyiraman dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore hari, namun jika hujan maka tidak perlu lakukan penyiraman. Setelah tanaman berumur sekitar 30 hari, penyiraman dilakukan dengan cara di leb dan dilakukan setiap 2-3 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi lahan.

Sebelum tanaman berumur 2 minggu, jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal maka lakukan penyulaman atau penggantian tanaman yang mati atau yang tumbuh tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru.

Lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk urea, kl dan za. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10-15 hari sekali. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara di kocor.



Pemanenan Kubis Merah

Kubis sudah dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-90 hari atau lebih lama lagi setelah tanam.( faunadanflora/ri0)








Senin, 20 November 2023

Ketahui Cara Mudah Budidaya Ketumbar.



Tanaman Ketumbar



Www.melodypers.com-Tanaman ketumbar (Coriandrum sativum Linn) sekilas bijinya memang mirip dengan merica yang berasal dari sekitar Laut Tengah dan Kaukasus dan dapat tumbuh hingga ketinggian 2.000mdpl.


Ketumbar adalah tanaman semak semusim dan mampu tumbuh hingga ketinggian satu meter. Tanaman ini memiliki akar tunggang, bulat, bercabang, dan berwarna putih.


Batangnya berkayu lunak, beralur, dan berlubang dengan percabangan dikotom berwarna hijau. Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm dan berdaun majemuk.


Menyirip, berselundang dengan tepi hijau keputihan dan daun ketumbar juga bisa dipakai sebagai penyedap masakan terutama untuk sup.


Tanaman ini sangat bermanfaat untuk bahan obat antara lain untuk diuretik (peluruh air kencing), antipiretik (penurun demam), stomatik (penguat lambung).


Stimulant (perangsang pencernaan), laxatif (pencahar perut), antelmintif (mengeluarkan cacing), menambah selera makan, mengobati sakit empedu dan bronkitis.



Cara Budidaya Tanaman Ketumbar


Persiapan Bibit


Bibit ketumbar bisa diperoleh dari biji yang sudah cukup umur dan sehat. Kemudian sebelum ditanam biji dipilih terlebih dahulu.


Biji direndam dahulu dengan air hangat selama 2-12 jam. Siapka polybag dnengan media campuran tanah yang gembur dan pupuk kandang/kompos pada kedalaman 1-2 cm dan biji akan tumbuh pada waktu 7-10 hari.


Penanaman Bibit


Bersihkan lahan dari gulma dan buatlah lubang dengan kedalam 30cm sebanyak 2 kali dengan jeda 5-7 hari. Setelah permukaan laha diratakan buatlah lubang tanam yang berjarak 10-15 cm


Dengan kedalaman 3-5 cm dengan jarak alur 35-50 cm. Lakukan penanaman pada saat sore hari supaya tanaman bisa beradaptasi dengan baik. Jangan lupa menyiram lahan untuk meningkatkan kelembaban udaranya.



Perawatan Tanaman


Pemupukan


Berilah pupuk nitrogen larut dalam air setelah tanaman yang mempunyai tinggi sekitar 2 inchi. Dosis yang diberikan sekitar ¼ cangkir untuk 7,6 meter area tanam.


Penyiraman


Jika tanaman sudah tumbuh dengan kuat jangan berlebihan dalam melakukan penyiraman, karena tanaman ketumbar sendiri merupakan salah satu tumbuhan dari daerah yang beriklim kering.


Pastikan agar tanah selalu dalam kondisi lembab, tapi tidak berair.


Pemangkasan


Lakukan pemangkasan pada tanaman ketumbar yang telah tumbuh tinggi sekitar 2-3 inchi. Jangan lupa untuk mencabut tanaman yang tumbuh kecil-kecil dan membiarkan tumbuhan besar yang tumbuh dengan jarak masing–masing sekitar 8-10 inchi.


Penanganan Hama dan Penyakit


Hama tanaman seperti Stegobium paniuceum yang mengakibatkan biji ketumbar menjadi bolong dan memakan isi dari ketumbar sehingga menjadi bubuk biji.


Penanganannya dengan menaruh predator alami untuk hama ini , dan juga menggunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.


Penyakit Bintik daun bakteria dengan gejala daun akan berubah menjadi hitam dan buruk.


Untuk penanganannya memetik dan membuang daun yang telah rusak, lakukan pemangkasan tanaman dimusim dingin hingga awal musim semi dan lakukan penyemprotan pestisida.


Pemanenan


Tanaman ketumbar sudah dapat dipanen apabila sudah memasuki usia 3-3,5 bulan dari waktu tanam. Memiliki warna coklat kuning, tanaman sudah mencapai tinggi 4 hingga 6 inchi.


Panen dikerjakan dengan cara memotong atau mencabut tanaman lalu tanaman di ikat dan dijemur selama seminggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buah dan dijemur lagi sampai kering.(paktanidigital/ri0)